Halaman

Kamis, 25 April 2013

Tanam Bakau di Pulau Tanjung lumpur


HUMASPROTOKOL,Sidoarjo.- 15 ribu pohon bakau/mangrove di tanam oleh PT. Lapindo Brantas, Inc di Pulau Tanjung Lumpur Kecamatan Jabon, kemarin, Senin (15/4). Secara simbolis penanaman pohon bakau dilakukan Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH,M.Hum bersama President PT. Lapindo Brantas, Inc Dharma Irawan Jenie serta Kepala Perwakilan Jawa, Bali, Madura, dan Nusa Tenggara SKKMIGAS Agus Kurnia dan para Forpimda Sidoarjo yang hadir.
Tanam Bakau di Pulau Tanjung lumpur

Penanaman pohon Bakau di pulau yang terbentuk hasil sedimentasi luapan lumpur Sidoarjo tersebut merupakan wujud program Corporate Social responsibility (CRS) PT. Lapindo Brantas, Inc. Kegiatan penanaman pohon Bakau di 2 hektar area pulau Tanjung Lumpur tersebut dilakukan juga dalam rangka memperingati hari jadi ke 17 tahun perusahaan milik keluarga Bakrie itu.

Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh PT. Lapindo Brantas, Inc tersebut. Kegiatan itu merupakan wujud kepedulian terhadap lingkungan di wilayah Sidoarjo yang ditunjukkannya.

Dengan penanaman pohon bakau tersebut Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah berharap ekosistem baru dapat terbentuk. Selain itu dengan penanaman pohon bakau tersebut kelestarian lingkungan dapat terjaga sehingga akan memunculkan habitat baru yang hidup dan tumbuh.

Untuk itu ia menghimbau kepada masyarakat, agar pohon api-api sebut H. Saiful Ilah agar terus dijaga. Jangan sampai merusaknya, apalagi sampai menebanginya.

Sementara itu President PT. Lapindo Brantas, Inc Dharma Irawan Jenie mengatakan bahwa kegiatan penanaman pohon bakau yang dilakukannya merupakan bagian keikutsertaannya dalam mensukseskan program penanaman 1 milyar pohon yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Tidak hanya 15 ribu pohon bakau yang akan ditanam nantinya. Ia berjanji akan terus melakukan penanaman di pulau seluas 100 hektar lebih tersebut.

“Di pulau ini kan ada seratus hektar, Insyaalloh sebanyak mungkin kita tanam mangrove di sini, jadi ikan-ikan bisa tumbuh, udang-udang bisa tumbuh dengan baik, masyarakat secara umum dapat benevitnya (keuntungan),”ujarnya.

Selain itu lewat penanaman pohon bakau tersebut Dharma Irawan Jenie ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa pulau yang terbentuk dari luapan lumpur Sidoarjo tersebut tidak berbahaya dan tidak berakibat buruk terhadapa ekosistem. “Penanaman mangrove ini membuktikan bahwa lumpur Sidoarjo tidak berbahaya dan tidak berakibat buruk terhadap ekosisitem. Kita dapat melihat bahwa tumbuhan bakau tumbuh subur, burung pemangsa ikan tetap hidup harmoni dengan tumbuhan bakau, sehingga kegiatan mencari ikan tetap berjalan,” sampainya. (humas/git)

Sumber : Sidoarjo.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar